Cari Blog Ini

Minggu, 31 Oktober 2010

Studentsite

Studentsite merupakan salah satu jenis layanan berbentuk web yang disediakan oleh Universitas Gunadarma bagi para mahasiswanya dalam memberikan kemudahan untuk terus tetap update mendapatkan berbagai informasi yang diberikan oleh pihak Universitas. Studentsite sendiri mempunyai 23 menu layanan yang dapat membantu para mahasiswa menemukan informasi yang dikehendaki.

Kelebihan :
Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan berbagai informasi. Baik beragam pengumuman hingga beragam informasi ada di studensite.

Kekurangan :
Dalam mengakses studensite,  terkadang sering terjadi eror atau link sehingga mahasiswa tidak dapat melakukan log in  meskipun telah memasukkan username dan password dengan benar.

http://studentsite.gunadarma.ac.id/login.php?cd=10&phpgw_forward=

Gerak Melingkar dan Gerak Proyektil

Tugas Fisika, silahkan download di sini
Tugas Fisika, silahkan download di sini


Minggu, 17 Oktober 2010

Individu, Keluarga, dan Masyarakat



                  Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat dan ia juga dapat berarti sebagai bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu sendiri berasal dari kata individuum yang berarti tak terbagi sehingga dapat menjadi sebuah sebutan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dengan demikian, individu dapat dikaitkan pula dengan sebutan orang-perorangan atau manusia. Individu sebagai manusia mempunyai ciri khas dan karakteristik tertentu yang akan membentuknya menjadi kepribadian yang tertentu pula. Kepribadian yang terbentuk sedikit banyak tak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, terutama orang-orang di sekitarnya. Namun, walau individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, ciri khas dan karakteristik  tertentu yang dimilikinya dengan dominan tetap pada watak dan sifat alaminya. Individu diciptakan oleh Tuhan ( Allah SWT ) dengan membawa tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu rohani, jasmani, dan sosial. Bila salah satu dari ketiga aspek tersebut mengalami gangguan, maka akan mengganggu aspek lainnya.
                   Individu  senantiasa akan dibebani oleh berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup sehingga memunculkan struktur masyarakat yang akan memantapkan masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini, tingkah laku individu berdasarkan pola pribadinya ada tiga kemungkinan, yaitu menyimpang, patuh atau mempengaruhi. Maka, baik atau buruknya pengaruh individu terhadap masyarakat ialah relatif.
             Pertumbuhan secara umum ialah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan dewasa. Dalam pertumbuhan, individu atau manusia dapat berlaku sebagai subyek atau obyek tergantung pada sudut pandang yang ditinjau.  Pertumbuhan dapat digambarkan ke dalam tiga bentuk aliran sudut pandang, yaitu
a.     Aliran asosiasi - pertumbuhan pada dasarnya ialah proses asosiasi. Pada proses ini, bagian-bagian ialah plot asosiasi primer. Bagian-bagian hadir terlebih dahulu, setelah itu baru akan membentuk keseluruhan. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain yang selanjutnya akan menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
b.     Aliran piskologi gestalt - pertumbuhan merupakan proses diferensiasi. Dalam proses ini, keseluruhan hadir terlebih dahulu, selanjutnya baru bagian-bagian yang hadir. Maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ialah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu yang beranjak dari secara keseluruhan, setelah itu baru mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
c.      Aliran sosiologi - pertumbuhan ialah sosialisasi yaitu proses perubahan dari mula-mula asosial kemudian disosialisasikan setahap demi setahap.
Pertumbuhan yang senantiasa terkait dengan seorang-perorang atau individu, tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang beragam dan faktor-faktor tersebut, yaitu
a.   Pandangan nativistik - pertumbuhan individu yang hanya dipengaruhi secara genetika.
b.  Pandangan empiristik dan envirnmentalistik - pertumbuhan yang terbentuk karena pengaruh lingkungan sekitar dan sifat genetis tidak berperan sama sekali.
c.   Pandangan konvergensi dan interaksionisme - pertumbuhan yang mula-mula didasarkan pada berpengaruhnya sifat genetis dan lingkungan terhadap individu. Selanjutnya, pandangan ini mengalami pengembangkan bahwa perumbuhan individu merupakan hasil dari interaksi antara sifat genetis dan lingkungannya.
               Pertumbuhan pada individu secara dinamis berkembang dan membentuk suatu satuan masyarakat terkecil sekaligus berbentuk kelompok kecil yang disebut dengan keluarga. Keluarga sebagai bagian dari masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam menjadikan individu menjadi individu. Dalam keseharian hidup, keluarga dengan individu yang membangun di dalamnya mempunyai tugas masing-masing yang harus dijalankan yang biasa disebut juga dengan fungsi keluarga.
      Fungsi keluarga mempunyai beragam fungsi yang dapat dikelompokan ke dalam beberapa bagian, yaitu
a.   Fungsi biologis - penitikberatan berada pada bagaimana orang tua mempersiapkan anaknya dalam memasuki jenjang pernikahan sehingga dapat mewujudkan kehidupan rumah tangga yang harmonis kelak.
b.   Fungsi pemeliharaan - dalam hal ini, sebuah keluarga diharuskan memberikan rasa aman bagi anggota keluarganya sehingga terlindungi dari gangguan-gangguan. Bila fungsi dijalankan dengan baik, maka akan terwujud rasa aman di dalam masyarakat.
c.    Fungsi ekonomi - keluarga sebagai tempat bagi setiap anggotanya diharuskan dapat menyelenggarakan kebutuhan pokok dan melengkapi kebutuhan jasmaniah sehingga dapat berkembang dengan baik.
d.   Fungsi keagamaan - agama sebagai pedoman dasar bagi keluarga merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar sesuai dengan fungsi diri sebagai manusia.
e.   Fungsi sosial – dengan fungsi ini diharapkan akan adanya pewarisan kebudayaan kepada generasi penerusnya.
                    Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang mempunyai tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati di dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang mereka punya itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam kehidupan lingkungan mereka, sehingga membentuk suatu kelompok kehidupan manusia yang khas. Masyarakat juga merupakan kumpulan dari beberapa keluarga yang mendiami suatu wilayah tertentu yang hidup di bawah suatu aturan atau norma tertentu pula. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat yang terdiri dari beragam keluarga,  masyarakat dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
a.     Masyarakat sederhana
b.     Masyarakat modern
Masyarakat sendiri dapat dibedakan menjadi
a.     Masyarakat non industri - secara garis besar dibedakan kembali menjadi dua, yaitu primary group(keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, rukun tetangga, dan sebagainya) dan secondary group (semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan,ormas yang tidak resmi).
b.     Masyarakat industri - sekelompok masyarakat yang bermata pencaharian dalam bidang industri.
                  Manusia sebagai makhluk individu tidak hanya berarti keseluruhan jiwa dan raga melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap individu itu merupakan pribadi yang khas menurut kepribadiannya. Kepribadian itu sendiri ialah organisasi dinamis daripada sistem-sistem psiko-fisik dalam individu yang turut menetukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemudian, individu pun beranjak kepada ruang lingkup keluarga.  Keluarga merupakan kelompok primer paling penting dalam suatu masyarakat. Keluarga juga merupakan kelompok dari sebuah ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang berlangsung lama dengan batasan tertentu untuk meneruskan keturunan dan membesarkannya. Keluarga berkembang menjadi suatu kelompok-kelompok yang pada akhirnya membentuk suatu masyarakat. Makna masyarakat itu sendiri berkait rapat dengan apa yang dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa ahli-ahlinya mempunyai kepentingan dan matlamat yang sama. Maka, masyarakat selalu digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara. Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
                   Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
                Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.  Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.



Studi Kasus :

              Keluarga merupakan unsur terpenting dalam mengembangkan sebuah masyarakat yang aman, damai, dan bertoleransi tinggi. Bila keluarga terbangun dengan baik satu sama lainnya, baik dari sisi internal maupun eksternal, maka akan terbentuk suatu komunitas masyarakat yang sesuai dengan yang diharapkan, tentunya dalam konteks kebaikan. Namun, sering kali dijumpai banyak keluarga yang mengalami kemelut yang tak terselesaikan, bahkan hingga terjadi kekerasan di antara anggota keluarga itu sendiri. Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka kemungkinan besar masyarakat yang terbentuk akan memiliki karakteristik yang sama dengan keluarga yang membentuknya. Menanggapi hal ini, sebuah keluarga sebaiknya harus bisa memainkan peranannya dengan menjaga keharmonisan di antara anggota keluarga itu. Sebuah masalah pasti mempunyai jalan keluarnya, dengan menanamkan pandangan ini, maka sebuah keluarga akan senantiasa terjaga dalam keharmonisan hidup.


Sumber :
1.   Harwantiyoko dan F. Katuuk, Neltje .1997.MKUD ISD.Depok:Universitas Gunadarma.
2.   www.google.com




Selasa, 05 Oktober 2010

ISD Sebagai Salah Satu MKDU

 
Perguruan Tinggi merupakan fase akhir dari hirarki tingkatan pendidikan dan permulaan dari fase meleburnya individu dalam ranah yang lebih luas, yakni masyarakat dan lingkungan. Dalam hal ini, seorang siswa berjalan dan melangkah menjadi individu yang lebih dari sekedar ‘siswa’ dengan sebuah makna kata yang lebih luas, mahasiswa. Perguruan Tinggi sebagai sebuah institusi satuan pendidikan akhir mempunyai peranan tanggung jawab sebagai pembentuk pribadi individu yang telah bergabung dengan adanya penerapan pendidikan umum.
     Pendidikan umum merupakan seperangkat kemampuan dalam bentuk sekumpulan mata kuliah yang bertujuan untuk menghasilkan individu yang berkualitas baik dari segi agama, moral, etika, dan norma yang berlaku di dalam masyarakat dan berbangsa bernegara. Dengan diberikannya pendidikan umum  tersebut diharapkan setiap individu dapat senantiasa berpedoman untuk bertindak sebagai warga negara terpelajar yang baik.
Selaku Perguruan Tinggi tentunya memberikan satuan pendidikan tinggi yang diharapkan mampu meluluskan individu yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
a.      Kemampuan akademik, yaitu kemampuan yang bersifat akademis yang diperoleh mahasiswa sebagai dasar dalam mempelajari dan memperoleh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan.
b.      Kemampuan profesi, yaitu kemampuan yang diterima oleh setiap mahasiswa melalui mata kuliah keahlian dalam penekunan bidang yang diambil dan yang akan diimplementasikan dalam profesi yang akan dipilih dan dijalani.
c.       Kemampuan pribadi, yaitu kemampuan yang diterima oleh mahasiswa melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang diharapkan membentuk pribadi individu yang unggul  tak hanya secara akademis, namun juga nonakademis.
Mata Kuliah Dasar Umum sebagai salah satu mata kuliah yang diperlukan dalam perkuliahan Pendidikan Tinggi mempunyai salah satu mata kuliah yang berperan penting, yaitu Ilmu Sosial Dasar  (ISD). Mata kuliah ini diberikan dalam rangka pencapaian untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan agar daya tangkap, pandangan, dan penalaran mahasiswa dalam mengkaji dan menghadapi baik gejala-gejala sosial maupun lingkungan sosial menjadi lebih peka.
           ISD sendiri secara garis besar mempunyai pengertian sebagai sebuah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial yang dikhususkan dalam ruang lingkup masyarakat Indonesia berdasar pada ilmu-ilmu sosial lain seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. ISD bukan merupakan sebuah perpaduan berbagai ilmu sosial karena setiap ilmu mempunyai obyek dan metode ilmiahnya masing-masing dan bukan pula sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri karena tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri serta ia juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu.
ISD sebagai salah satu mata kuliah dasar  umum mempunyai beberapa tujuan yang mendasar, yaitu
a.     memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat,
b.     peka terhadap masalah sosial dan tanggap umtuk ikut serta dalam usaha penanggulangannya,
c.      menyadari sepenuhnya bahwa dalam setiap masalah sosial yang timbul dalam  masyarakat bersifat kompleks dan hanya dapat diselesaikan secara kritis-interdisipliner,
d.     memahami dan berkomunikasi dengan berbagai ahli bidang disiplin ilmu dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Disiplin ilmu yang telah ada saat ini telah mengalami perkembangan yang maju dan pesat. Berdasarkan berbagai disiplin ilmu yang telah ada hingga saat ini, filsafat merupakan induk dari berbagai ilmu pengetahuan. Lalu, berbagai ilmu pengetahuan tersebut dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu
a.     ilmu alamiah (natural sciences), meliputi : fisika, kimia, biologi, dll;
b.     ilmu sosial (social sciences), meliputi : sosiologi, ekonomi, politik, dll;
c.      ilmu budaya (humanities), meliputi : agama, kesenian, bahasa, dll.
Dalam ilmu sosial tentunya ada pembahasan tentang masalah sosial. Masalah sosial merupakan masalah yang timbul akibat adanya penyimpangan sosial di dalam masyarakat yang biasanya terlibat dan saling berkaitan antara berbagai kenyataan sosial. Masalah sosial sendiri dapat dijabarkan ke dalam delapan bahasan, yaitu
a.     masalah kependudukan yang berhubungan dengan perkembangan kebudayaan masyarakat,
b.     masalah individu, keluarga, dan masyarakat,
c.      masalah pemuda dan sosialisasi,
d.     masalah hubungan antar warga negara dan negara,
e.      masalah hubungan pelapisan sosial dan kesamaan derajat,
f.      masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan,
g.      masalah pertentangan sosial dan integrasi,
h.     pemanfaatan ilmu dan teknologi  bagi kemakmuran dan kesjahteraan masyarakat.

Studi kasus :

Masalah sosial seringkali terjadi di sekitar kita dan salah satu contoh yang menarik,yaitu yang berkaitan dengan masalah pemuda dan sosialisasi. Misal, para pemuda yang berkelahi dalam jumlah yang banyak sering kita temui dan lihat, terutama pada saat siaran berita di berbagai stasiun televisi. Mereka terlihat sangat tidak terkendali dan menganggap bahwa perkelahian yang disebut tawuran adalah hal yang biasa bahkan ada yang menjadikan ajang perkelahian tawuran ini sebagai suatu ‘budaya dan tradisi’ di kalangan mereka sendiri. Pihak aparat keamanan yang berwenang pun seringkali kewalahan dalam menangani mereka dan tak sedikit masyarakat sekitar yang dirugikan akibat ulah para pemuda ini. Melihat masalah sosial ini, saya menyarankan agar para orang tua membekali anak-anak mereka dengan pemahaman akan pentingnya bertoleransi dan menjaga kerukunan serta keharmonisan antara sesama. Tak pula sikap saling menghargai dan menghormati perlu dtanamkan dengan baik terutama bagi para anak yang masih dini tuk mengenal kekerasan. Penyuluhan demi penyuluhan pun hendaknya diberikan oleh berbagai pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat agar masalah sosial ini dapat ditekan sekecil mungkin, khususnya bagi para pemuda yang sudah dapat dianggap dewasa. Maka, peran masyarakat pun berpengaruh besar dalam masalah sosial yang terjadi di antara mereka sendiri, apakah yang diinginkan berupa keadaan kondusif ataukah justru kekacauan ? Hanya Tuhan dan mereka yang tahu.

Sumber :
1.   Harwantiyoko dan F. Katuuk, Neltje .1997.MKUD ISD.Depok:Universitas Gunadarma.
2.   www.google.com

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam menyumbang masalah ekonomi, sosial, dan budaya bagi suatu negara. Pertumbuhan penduduk yang beragam dan majemuk bisa kita lihat dan amati dalam berbagai cara dan cara yang termudah ialah melalui piramida penduduk. Piramida penduduk ini terbagi ke dalam tiga macam, yaitu :
a.    Piramida Penduduk Muda
Piramida yang menggambarkan komposisi penduduk berada dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Pada piramida ini difokuskan terhadap jumlah angka kelahiran yang lebih tinggi dari jumlah angka kematian dan biasanya kita jumpai di antara negara- negara berkembang. Contohnya : Indonesia, India, dan Brazil.
b.    Piramida Penduduk Stasioner
Piramida yang menggambarkan keadaan penduduk yang berada dalam jumlah yang relatif tetap ( statis ) sebab jumlah angka kematian yang relatif rendah dan angka kelahiran yang tidak terlalu tinggi.  Sistem piramida ini  dapat dijumpai di antara negara-negara maju, contohnya :  Swedia, Belanda, dan Skandinavia.
c.     Piramida Penduduk Tua
Piramida yang menggambarkan adanya tingkat penurunan jumlah angka kelahiran yang sangat tajam dan jumlah angka tingkat kematian yang sangat kecil. Hal ini terjadi bila jumlah angka kelahiran yang berjenis kelamin laki-laki besar sehingga suatu negara bisa mengalami kekurangan jumlah penduduk. Contohnya : Jerman, Inggris, Belgia, dan Perancis.
Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk atau yang dikenal juga sebagai mobilitas penduduk merupakan salah satu bentuk dinamika atas kemajemukan jumlah dan pola ragam dari dinamisnya pertumbuhan dan perkembangan penduduk di suatu wilayah atau negara. Mobilitas ini mencakup perpindahan yang bersifat teritori, baik yang secara permanen maupun sementara. Perpindahan atau mobilitas ini bisa terlihat dari gerakan perpindahan penduduk yang dinamakan migrasi. Migrasi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu
a.     migrasi permanen dan
b.    migrasi non permanen atau mobilitas sirkuler ( musiman ).
                Migrasi terjadi karena adanya akibat keadaan lingkungan yang didiami sudah tidak menguntungkan sehingga menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung di wilayah tersebut. Para imigran yang bermigrasi pada umumnya mempunyai beberapa faktor atau standarisasi yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam melakukan migrasi. Standarisasi ini diperlukan agar terhindar dari akibat negatif atas migrasi yang dilakukan. Standarisasi tersebut, yaitu
a.     persediaan sumber daya alam,
b.    lingkungan sosial budaya,
c.     potensi ekonomi, dan
d.    alat masa depan.
Dengan kemungkinan adanya hambatan, maka proses migrasi berlangsung dalam dua tahap, yaitu
a.     migrasi bertahap dan
b.    migrasi langsung.

Di Indonesia sendiri, migrasi dikenal ke dalam dua jenis, yaitu :
a.     Urbanisasi ialah migrasi dari desa ke kota.
b.    Transmigrasi ialah migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain yang berlainan pulau.
Pallard - Komposisi penduduk merupakan distribusi statistik jumlah individu yang tercakup di dalam jumlah penduduk tertentu menurut karakteristik seperti usia, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya.
Josepx Y Spengler dan Otis Douley Duncan – Komposisi penduduk sebagai gabungan frekuensi penyebaran yang terukur.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, komposisi penduduk  merupakan pengelompokan daripada penduduk yang didasarkan pada karakteristik tertentu yang disesuaikan kegunaannya. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin mempunyai manfaat yang besar dalam mengetahui :
a.     Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat.
b.    Rasio ketergantungan.
c.     Jumlah wanita dalam usia subur.
d.    Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
e.     Tempat tinggal.
f.       Bentuk piramida penduduk.
John Clark – Pertumbuhan penduduk bisa dikatakan cepat bila golongan usia 0-14 tahun lebih dari 40% atas golongan usia 60 tahun dan sama atau lebih kurang dari 10%.
Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan merupakan angka yang menunjukan jumlah perbandingan penduduk golongan usia yang belum produktif dan yang sudah tidak produktif kerja dengan jumlah penduduk golongan produktif kerja. Batas usia dalam penggolongan produktif kerja di setiap negara berbeda tergantung dengan keadaan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masa itu.
Rumus :
DR = 
atau
DR =
Semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo semakin besar pula rasio ketergantungannya. Hal ini dapat menjadi beban bagi kelompok usia produktif kerja sehingga mereka dituntut untuk menghasilkan barang dan jasa lebih tinggi untuk kelompok usia muda dan jompo. Ukuran yang menjadi standarisasi dalam rasio ketergantungan, yaitu
a.     DR kurang dari 62,33 % ialah baik dan
b.    DR lebih dari 62,33 % ialah buruk.
Penggolongan usia
DW Sleumer
0 – 14         golongan belum produktif
15 – 19      golongan kurang produktif penuh
20 – 54      golongan produktif
55 – 64      golongan tidak produktif
65 ke atas  golongan tidak produktif penuh
Sumbarg
0 – 14         golongan belum produktif
15 – 64      golongan produktif penuh
65 ke atas  golongan produktif berkurang
Widjojo, Pullerd, dan John Clark
0 – 14         golongan belum produktif
15 – 64      golongan produktif
65 ke atas  golongan tidak produktif

Studi Kasus :
            Jumlah penduduk senantiasa bertambah dari tahun ke tahun sehingga banyak dampak yang kian marak terjadi di lingkungan sekitar kependudukan tersebut. Dampak tersebut bersifat saling beriringan, baik dan buruk. Namun, kini dampak yang buruklah yang sangat terasa dibandingkan dengan dampak baiknya. Misalnya, DKI Jakarta mempunyai jumlah penduduk yang  tidak seimbang dengan luas wilayah yang tersedia, sering menimbulkan banyak masalah yang salah satunya berupa kemacetan dan tata ruang kota yang tidak dapat dikatakan baik. Tentu saja hal ini menimbulkan kerugian yang cukup besar yang dapat mengganggu aktivitas penghuni baik secara ekonomi, sosial, dan psikologi. Maka, menurut saya, pemerintah DKI Jakarta seharusnya menerapkan peraturan kependudukan dan tata ruang kota yang sudah ada dengan lebih tegas dan cermat. Dengan penerapan peraturan yang tegas diharapkan setiap masalah yang ada dapat berkurang seminimal mungkin.


Sumber :
1.   Harwantiyoko dan F. Katuuk, Neltje .1997.MKUD ISD.Depok:Universitas Gunadarma.
2.   www.google.com