Cari Blog Ini

Minggu, 24 Juni 2012

Sebab Manusia Mempunyai Harapan Dalam Hubungan Antara Manusia Dan Harapan



Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.  Tidak  ada satu  manusiapun yang  luput dari pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

A.      Dorongan  Kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkala,  mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan  untuk  itu  semua. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,  tertawa,  bergembira, dan  sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak.  Apabila  penonton  tidak  tertawa,  harapan  kedua  belah  pihak  gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang,  walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua makhluk itu, ialah  bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam  diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai  harapan.

B.      Dorongan Kebutuhan Hidup

Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan  hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya makan, minum, pakaian, rumah (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan  fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)      kelangsungan hidup (survival),
b)      keamanan (  safety  ),
c)       hak dan kewajiban mencintai dan dicintai  (be  loving  and love),
d)      diakui lingkungan (status),
e)      perwujudan cita-cita (self actualization),

a)      Kelangsungan Hidup  (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal).  Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis; ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia. Sandang, semula hanya berupa perlindungan/kemanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai  perlindungan kemanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain. Peran yang dimaksud adalah  tempat tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung, dari panas, gelap, dan sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan  memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan, yakni  pangan, sandang dan papan yang layak terpenuhi.

b)      Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin  dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh  keamanan moril  bagi  pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

c)       Hak  dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. "Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja,  semua diatur!" Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada saat seperti ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya. Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang  sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai  dengan alamnya.

d)      Diakui Lingkungan ( Status )
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu "untuk apa" ada lirik yang berbunyi "aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan". Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak  haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik  dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif. Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi makan/pertolongan kepada anak jadah  (haram). Alangkah kejamnya manusia itu, dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan sebagainya.

e)      Perwujudan Cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

Artikel :

Seribu Harapan di Setra Dalam Ubud

Rabu, 16 Juli 2008 | 06:41 WIB
Oleh Benny Dwi Koestanto
Sejatinya ke mana perginya jiwa-jiwa orang meninggal? Bukankah sebenarnya jiwa-jiwa itu tidak pergi, tapi justru pulang ke Sang Pemilik Kehidupan? Maka, berbahagialah mereka yang mengantar kepulangan itu dengan penuh syukur dan sukacita.
Mengikuti, menyaksikan, dan merasakan upacara pelebon/ngaben (kremasi) keluarga kerajaan di Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali, sepekan terakhir seperti memandang diri sendiri di hadapan cermin.
Dalam tradisi masyarakat Bali, tubuh seseorang hanyalah wadah bagi jiwanya. Saat seseorang meninggal dipercayai bahwa atman atau jiwa tetap di sekitar tubuh. Tubuh terdiri dari unsur api, udara, air, bumi, dan ruang hampa harus kembali ke alam semesta, menyatu dengan Sang Pencipta. Inilah tujuan ngaben.
Kematian sejatinya bukan akhir, tetapi awal. Lebih penting lagi cara hidup seseorang dan bagaimana harapan sangat kuat keluarga almarhum setelah kematian datang.
Itulah yang jelas tertangkap dari cara sanak keluarga, rekan, dan warga melaksanakan ngaben atau pelebon. Nyaris tidak ada tangis, tapi wajah-wajah bersemangat, penuh harapan bagi yang telah meninggal, maupun yang ditinggalkan.
Kremasi tiga anggota keluarga Puri Agung Ubud ini tergolong peristiwa besar, bahkan terbesar dalam tiga dasawarsa terakhir. Maka, ketika ngaben mencapai puncaknya, Selasa (15/7), ruas jalan sepanjang 2 kilometer di Jalan Raya Ubud selebar 5 meter dan jadi jalur arak-arakan jenazah menuju Setra (pemakaman) Dalam Puri Agung Ubud dari Kompleks Puri Agung Ubud disesaki manusia, warga setempat, warga daerah lain Bali, hingga turis dari mancanegara. Panitia menaksir jumlah hadirin mencapai 300.000 orang.
Tiga orang yang dikremasi itu tergolong dituakan dan terpandang. Mereka adalah Tjokorda Gde Agung Suyasa, kepala keluarga Puri Agung Ubud dan ketua komunitas tradisional di Ubud sejak 1976; Tjokorda Gede Raka, seorang pensiunan di Kepolisian Kota Besar Denpasar; dan Gung Niang Raka. Turut pula dikremasi 68 jenazah dari empat banjar desa adat sekitar Puri Agung Ubud: Banjar Sambahan, Ubud Tengah, Ubud Kelod Peken, dan Ubud Kaja.
Tjokorda Agung Suyasa lahir 14 Juli 1941, anak ketiga dari Tjokorda Gde Ngurah dari permaisuri pertama Tjokorda Istri Muter. Suyasa meninggal 28 Maret 2008, sedangkan Tjokorda Gde Raka dari Puri Anyar Ubud meninggal sepekan sebelumnya. Desak Raka adalah istri pertama dari almarhum Tjokorda Raka dari Puri Kaleran Belingsung Ubud. Desak Raka lahir 1917 dan meninggal 23 Desember 2007. Jenazah Desak Raka sebenarnya pernah dikremasi pada pelebon sederhana, beberapa saat setelah meninggalnya. Namun, kini memperoleh kremasi lengkap.
Juru bicara Puri Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa, menjelaskan ngaben kali ini adalah pertama terbesar sejak 1979 saat ngaben seniman masyhur Ubud yang juga keturunan puri, Cokorda Gde Agung Sukawati. Mengingat fungsi puri/kerajaan dianggap penting dari sisi penegak moral dan ritual keagamaan, dukungan masyarakat di Bali pun sedemikian besar. Setidaknya 68 desa adat se-Bali secara gotong royong membantu upacara ini. ”Pelebon bukanlah suatu acara duka, tetapi diyakini sebagai cara menghibur jiwa-jiwa yang telah meninggal dan menjaga agar jiwa mereka tidak terganggu oleh tangisan yang ditinggal. Di sisi lain, pelebon merupakan bentuk gotong royong seluruh anggota keluarga dan masyarakat untuk mengurangi beban biaya,” kata Kerthyasa, Jumat lalu.
Menurut Kerthyasa, berapa pun besarnya biaya upacara keagamaan—biaya fisik dalam seluruh ritual kremasi di Puri Agung Ubud kali ini sekitar Rp 3 miliar—upacara itu tidak dapat berhenti di tengah jalan. ”Dalam ngaben niri (sendiri) biaya bisa di atas Rp 50 juta dari kantong pribadi, tapi dalam ngaben massal biaya bisa ditekan jadi Rp 5 juta,” kata Ni Nyoman Rented, menantu almarhumah Ni Wayan Genjong, salah satu petani penggarap yang jenazahnya ikut dalam ngaben massal ini.
Ngaben massal bersama tiga anggota Puri Agung Ubud juga terasa lebih istimewa bagi keluarga peserta. Harapan melihat kepulangan jiwa sanak keluarga ke Hyang Widhi Wasa terasa kian besar karena ngaben massal digelar bersama keluarga kerajaan.
Sekitar pukul 12.30, Selasa kemarin, arak-arakan pun dimulai. Seluruh jenazah ditempatkan di sebuah bade (menara untuk jenazah dan yang tertinggi kali ini 28,5 meter dengan berat 11 ton) diarak ribuan warga Bali. Prosesi juga diikuti patung lembu penuh hiasan megah dan disucikan masyarakat Hindu serta patung Nagabanda. Patung naga hanya muncul pada kremasi keluarga puri yang dituakan.
Saat dikremasi, jenazah ditempatkan di atas menara sebagai simbol antara bumi dan langit. Sebuah bhoma (topeng bermuka seram) ditempatkan di belakang menara untuk menakuti roh jahat dan topeng garuda di depan menara. Dengan beban sangat berat, plus kondisi jalan sempit dan penuh sesak manusia, sungguh tidak mudah mengusung bade-bade serta patung-patung.
Begitu sampai di pemakaman, seluruh pengunjung bertepuk tangan, sedangkan para pengusung bersorak. Prosesi dilanjutkan ke area pemakaman (setra), diiringi gamelan bleganjur. Jenazah yang sudah dibalut kain kafan bersama aneka sesaji dimasukkan ke dalam perut patung lembu. Tepat pukul 18.30, api dinyalakan dan dalam sekejap melalap habis patung lembu, nagabanda, serta jenazah-jenazah.
Pada akhir acara, pedanda membunyikan genta untuk menolong jiwa mencapai surga. Abu jenazah akan dilarung ke laut, simbol pengembalian ke alam semesta.
Beberapa hari kemudian, tahap akhir upacara, yaitu nyekah; penyucian jiwa, yang akan ditempatkan sebagai leluhur di masing-masing merajan (tempat suci di kompleks pura keluarga).

Pendapat :

Harapan adalah sebuah kata yang sering terucap dan ia sering berada di setiap doa-doa yang diucapkan sepenuh hati oleh setiap manusia. Harapan berarti kenginan yang lahir dari penyatuan hati dan pikiran atas sesuatu yang diinginkan. Harapan, kata yang setiap manusia pasti mengetahui dan mengenalnya. Maka, harapan dapat dikatakan sebagai bagian dari perjalanan hidup manusia yang berperan untuk memotivasi manusia dalam kehidupan yang baik dan benar.
Harapan sendiri terlahir sebagai hasrat dari keinginan yang berada di dalam diri manusia. Ia menjadi sesuatu yang begitu penting karena dengan adanya harapan dalam diri manusia, maka manusia dapat hidup dengan layak, dengan cara yang baik dan juga benar. Harapan berasal dari keinginan yang bersumber pada akal dan budi manusia. Manusia memiliki akal dan budi sebagai pembeda dan penunjuk atas yang haq dan yang batil, yang benar dan yang salah, yang baik dan yang jahat. Bersumber dari akal dan budi tesebut harapan berasal. Akal dan budi pun tidak bekerja sendirian karena ia memerlukan hasrat berupa kehendak untuk dapat mewujudkan harapan. Akal dan budi berperan penting dalam membedakan suatu hal, dalam hal ini berupa keinginan, dan menunjukan apakah keinginan tersebut baik dan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya atau tidak baik dan membawa keburukan untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Setelah manusia sudah dapat membedakan keinginan yang ia inginkan dengan akal dan budinya, hasrat berupa kehendak mulai memainkan peranannya. Idealnya, hasrat berupa kehendak akan memilih dan condong kepada kebaikan karena pada dasarnya hasrat manusia itu fitrah, namun adakalanya ia dapat memilih dan condong kepada keburukan karena ia lebih mengutamakan nafsu untuk kepentingannya pribadi tanpa melihat dampak kepentinganya terhadap lingkungan sekitarnya, dan akal dan budinya telah terbelengu oleh nafsu serakahnya.
Setelah akal dan budi serta hasrat berupa kehendak melakukan tugasnya mengenai harapan atas keinginan manusia, maka terwujudlah harapan tersebut menjadi kenyataan, baik berupa fisik maupun non-fisik. Selain disebabkan dorongan atas akal dan budi serta hasrat berupa kehendak, dorongan lain berupa kebutuhan hidup turut memberi pengaruh atas harapan yang diinginkan oleh manusia. Kebutuhan hidup ialah kebutuhan yang harus ada untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar serta layak. Bila salah satu dari sejumlah kebutuhan hidup tidak dapat terpenuhi, maka dapat dipastikan bahwa manusia tersebut manjalani hidupnya dengan kegelisahan bahkan kecemasan yang berujung pada keburukan dan ketidaklayakan bagi dirinya sendiri bila kegelisahan dan kecemasan tersebut tidak teratasi dengan baik. Kebutuhan hidup merupakan hal dasar bagi manusia untuk dapat menjalani hidup.
Begitu pentingnya kebutuhan hidup dalam mempengaruhi harapan yang akan terwujud. Kebutuhan hidup bahkan dapat menjadi superior atas akal dan budi yang dapat menjadi inferior sehingga kebutuhan hidup dapat begitu menentukan dan mendorong hasrat berupa kehendak untuk mewujudkan harapan dibanding dengan akal dan budi sebagai pembeda dan penunjuk. Oleh karena itu, kebutuhan hidup tidak dapat diremehkan dalam mewujudkan harapan. Bahkan kebutuhan hidup dapat menjadi alasan yang lebih masuk akal dalam mewujudkan harapan dibandingkan akal dan budi itu sendiri.
Berdasarkan artikel di atas, kegiatan ngaben ( kremasi ) merupakan hal yang penting dan begitu berarti bagi masyarakat yang menjalaninya. Ia merupakan suatu upacara yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat setempat. Ngaben ( kremasi ) berarti harapan karena ia dapat mengembalikan jiwa yang telah terpisah dari tubuhnya untuk kembali kembali ke alam semesta dan menyatu dengan Sang Pencipta menurut kepercayaan dan keyakinan masyarakat setempat. Ngaben menjadi suatu bentuk upacara yang diyakini sebagai cara untuk dapat menghibur jiwa-jiwa yang telah meninggal dan agar jiwa-jiwa tersebut tidak terganggu dengan tangisan keluarganya sehingga ngaben bukanlah suatu acara duka dan bersedih-sedihan. Karena dari upacara ngaben, terlihat bahwa kematian bukanlah akhir dari jiwa yang terus hidup, melainkan awal bagi jiwa tersebut. Ia adalah cara hidup seseorang dan sebagai bentuk harapan yang sangat kuat bagi keluarga almarhum setelah kematian menjemput. Tidak tangis yang meliputi keluarga yang dtinggalkan, melainkan wajah-wajah yang bersemangat, penuh harapan bagi jiwa yang telah meninggal dan keluarga yang dtinggalkan jiwa tersebut.
Dari perihal seputar upacara ngaben di atas, dapat dikatakan bahwa harapan tidak hanya sebagai suatu hasil pemikiran akal dan budi, dorongan kebutuhan hidup, dan pencapaian atas hasrat berupa kehendak yang terwujud, harapan pun sebagai motivasi dan penopang hidup yang memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dalam hal ini berupa nilai-nilai kebaikan dan kebajikan. Nilai-nilai kebaikan dan kebajikan ini memberikan makna dan warna kehidupan dalam harapan yang dimiliki oleh setiap manusia. Oleh sebab itulah, harapan menjadi begitu sangat berharga dan penting dalam menjalani kehidupan.

Sumber :

a.                   Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji.1996.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Universitas Gunadarma.
b.                  http://nasional.kompas.com/read/2008/07/16/06415043/function.session-start
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkp3wYlvimZO9Y59yKkfEtEUaXmFGcCOn8kjRKvKshGQ5NOV2teo02Gbp2OAKKnFTBchY57KQlRtD9F_5E0ultR9UV_9PNRRo_USK4jld0pbGRqYDL8pFhz0aC1o3wTIC4ZOXAqUkMxUWG/s1600/harapan.jpg
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/02/1330415230593673812.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitURcWhUGAaMKBgHrOhxvbF-M1dOGO8v43HHF-NKZUouyVAv3ultXvgvcvQNlQHUphvHDnFKM89MqC-t3_lPxLzNnL_BIGS9Hat7VklC2upvPolqLN60clmgye_j52eQGjBlStOwesvMp9/s1600/hope.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5xbhB1hQBPx8oOCczyZjitCMVsLQU0GFTgDRZWn0ew5-Lq863qtV7yaDrkJmMJY-korxTT0xbJG2cbdFPtSlbATR_rKNOzUYaxJWxTQrXdEBoQXDTWsER8N9Ijjny7CF4CqUbBIA0k1eN/s1600/harapan.jpeg

Pengertian Kegelisahan Dalam Hubungan Antara Manusia Dan Kegelisahan



Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya  berjalan  mundar-mandir  dalam  ruang  tertentu  sambil  menundukkan  kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya;  duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara;  dan Iain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neuorotik dan kecemasan moril.

a)      Kecemasan  Obyektif

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan. Seseorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu  ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan  orang  yang  seusia  ayahnya,  tetapi  ada  pula  yang  memberikan  reaksi membalik : karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai  pelampiasannya.

b)      Kecemasan  Neuorotis ( syaraf )

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini  dibagi tiga macam,  yakni  :
1)      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul  karena  orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan identitasnya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu  yang hebat akan terjadi.
Contoh  :
Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD. Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, karena baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat yang baru kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut siapa; ikut pindah bagaimana di  tempat yang baru nanti.  Ia takut pada bayangannya sendiri.
2)      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah,  bahwa  intensitas ketakutan melebihi  proporsi  yang sebenarya dari  obyek yang ditakutkannya.  Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. la tidak mengetahui  sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia  mendapat  hukuman  yang  keras  dari  ayahnya.  Hukuman  yang  didapatnya  dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.

3)      Rasa  takut  lain  ialah  rasa  gugup,  gagap dan  sebagainya.  Reaksi  ini  munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan  diri  yang  bertujuan  untuk  membebaskan  seseorang dari kecemasan neuorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh identitas meskipun ego dan superego melarangnya.
Contoh  :
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta  untuk  menyanyi  atau  berpidato,  maka  ia  gelisah,  gemetar,  dan  hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.

c)       Kecemasan  Moril

Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi  antara lain, yakni  iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, atau rasa kurang. Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk  iri, benci, dengki  itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan  merasa  khawatir,  takut,  cemas,  gelisah dan putus  asa.  Misalnya  seseorang  yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas bila tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

Artikel :

Festival Pisang Hidupkan Kembali Kecintaan Petani




Eny Prihtiyani | Senin, 27 Oktober 2008 | 20:38 WIB
BANTUL, SENIN - Sebanyak 42 kelompok tani dari Kabupaten Bantul dan sekitarnya, mengikuti festival pisang di Pasar Seni Gabusan. Lewat kegiatan tersebut diharapkan kecintaan masyarakat terhadap buah pisang bisa pulih sehingga semangat menanam pohon pisang bisa hidup kembali.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Edy Suharyanto, Senin (27/10) mengatakan, pihaknya tidak membatasi jumlah peserta dan asal usul mereka. Bagi kelompok tani dari laur daerah juga bisa mendaftar.
Ada tiga kriteria penilaian yang digunakan. Pertama, jenis pisang. Ada empat jenis pisang yang memiliki nilai ekonomi tinggi yakni Pisang Ambon, Pisang Raja, Pisang Kepok, dan Pisang Poja. Kedua, kriteria mulus tidaknya buah pisang. Bila kulitnya burik berarti pisang tersebut berpenyakit. Kriteria terakhir adalah banyak sisir.
Menurut Edy, penyelenggaraan acara tersebut dilatarbelakangi kegelisahannya karena masyarakat mulai meninggalkan buah pisang. Masyarakat mulai enggan makan buah pisang, padahal kandungan gizinya setara dengan buah apel, karenanya.
Redupnya animo masyarakat dalam mengkonsumsi buah pisang membuat keberadaan buah tersebut makin punah. Sejak 15 tahun terakhir jenis-jenis pisang yang ditanam berkurang drastis. "Untuk mendapatkan pisang raja saja saat ini sulitnya bukan main," katanya.
Buah pisang yang diikutkan dalam festival di tata rapi di bagian depan stand-stand peserta Bantul Agro Expo, yang digelar tanggal 25 -28 Oktober di Pasar Seni Gabusan. Keberadaan pisang tersebut mampu menyedot pengunjung. Selain mengamati buah pisang yang dipajang, pengunjung juga tertarik membeli bibit pohon pisang.
"Saya rencananya akan menanam pohon pisang di belakang rumah, mumpung bibitnya ada. Selama ini bibit pohon pisang sulit dicari tidak seperti bibit mangga dan jambu. Saya tidak tahu persis mengapa bibitnya bisa langka seperti itu," kata Arman, salah seorang pengunjung festival.
Selain festival pisang, Bantul Agro Expo juga menampilkan sejumlah produk pertanian lokal unggulan. Tidak hanya itu, produk olahan seperti emping garut dan keripik tiram juga ditawarkan.

Pendapat :

Manusia dalam menjalani hidupnya pasti sering mengalami kegelisahan, baik kegelisahan yang bersumber dari dalam diri sendiri, maupun kegelisahan yang bersumber dari lingkungan sekitarnya. Sebenarnya kegelisahan merupakan hal  wajar yang dimilki oleh setiap manusia karena kegelisahan hadir karena ia merupakan suatu pemberian Tuhan. Tuhan memberikan sesuatu ke dalam diri manusia bukan tanpa sebab atau sekedar iseng belaka. Kegelisahan hadir di dalam diri manusia karena kegelisahan dapat membuat manusia menjadi lebih baik sehingga kualitas hidupnya pun akan lebih baik. Idealnya, saat manusia merasakan kegelisahan dalam diri, ia akan merasa tidak nyaman dan serba salah. Karena perasaan yang tidak mengenakan itu, ia mencari sumber kegelisahannya dan setelah ia menemukan sumber kegelisahannya, ia akan berusaha menghadapi dan mengatasi sumber kegelisahan tersebut. Setelah kegelisahannya teratasi, kualitas diri manusia pasti akan meningkat dan karena meningkat, pribadi manusia tersebut akan lebih baik dari sebelumnya dan ia pun mendapatkan pengalaman berharga dalam mengatasi kegelisahan tersebut. Namun, ada pula manusia yang terus menyimpan kegelisahan demi kegelisahan di dalam diri dan itu ia lakukan baik dengan kesadaran diri sendiri atau tanpa dia sadari karena ia tidak peka terhadap dirinya sendiri.
Kegelisahan dalam diri manusia biasanya berawal dari ketidakberdayaan manusia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dalam hidupnya. Seringkali kegelisahan yang dialami meningkat menjadi suatu bentuk kecemasan. Kegelisahan dan kecemasan seperti debu yang menumpuk. Bila debu yang tipis berada di atas permukaan lantai dalam sebuah ruangan diibaratkan sebagai bentuk kegelisahan yang tersimpan di dalam diri manusia, lalu debu tipis tersebut diabaikan dengan tidak berusaha untuk membersihkannya sesegera mungkin, lambat laun debu tipis tersebut akan menumpuk dan menebal sehingga akan terasa semakin sulit dan lama untuk membersihkanya dibandingkan bila dibersihkan saat debu tersebut masih tipis. Begitu pula dengan kegelisahan, semakin lama kita membiarkan kegelisahan dalam diri kita, maka akan semakin bertambah jumlah intesitas kegelisahan dalam diri kita dan kegelisahan tersebut berubah menjadi kecemasan. Saat kegelisahan telah berubah menjadi kecemasan, hati dan pikiran manusia akan semakin tertekan dan bila tekanan tersebut tidak dapat teratasi dengan baik, maka dapat berujung menjadi suatu bentuk kelainan yang berakibat merugikan manusia itu sendiri bahkan lingkungan di sekitarnya.
Berdasar pada artikel di atas, kegelisahan yang dialami disebabkan oleh mulai langkanya pisang, khususnya pisang yang berkategori baik, terutama pisang-pisang varietas unggulan. Kegelisahan yang dialami tersebut terus-menerus meningkat sehingga tibalah pada sebuah titik puncak. Pada sebuah titik puncak tersebut, kegelisahan yang dialaminya selama ini dapat teratasi dengan baik karena selama ia mengalami kegelisahan, selama itu pula ia berusaha menghadapinya dengan mencari solusi atas kegelisahan yang ia hadapi tanpa melarikan diri dari kegelisahan tersebut. Hal ini terbukti dengan diadakannya Festival Pisang di Pasar Seni Gabusan. Animo masyarakat pun baik dengan terlihat dari antusiasme masyarakat, khususnya sejumlah kelompok tani yang mengikuti festival tersebut, yang menunjukan dukungan atas diadakannya festival pisang tersebut. Kegelisahan atas langkanya pisang pun dapat teratasi dan ini menunjukan bahwa kegelisahan bukanlah suatu hambatan, melainkan suatu batu loncatan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi. Ditambah dengan banyak manfaat yang terkandung dari pisang, baik buahnya maupun pohonnya, maka festival ini memberikan manfaat pula bagi masyarakat, baik dari segi kualitas berupa kesehatan atas mengonsumsi pisang dan keuangan atas penjualan pisang maupun menjaga keberadaan pisang tersebut agar terus ada untuk generasi-generasi berikutnya.

Sumber :
a.                Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji.1996.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Universitas Gunadarma.
b.         http://nasional.kompas.com/read/2008/10/27/20380324/festival.pisang.hidupkan.kembali.kecintaan.petani.
c. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd7jIYUmyNicJABjoeXQF3sUCJs4S7bbL9A-xqBRxAmDoGhkWmDvSC-WkxgUOA6C4FTsH5ZcLxOhipAJKb5VjqbCCnzDR3uNrcgd63nqPzgpekHaCOzAzI5Bw-4mCp8ePywSGSnxWiFc0/s1600/siluet.jpg
d. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3OBtK_AY4UwUTAiH_K-Yin5fLSEVwKgs-ecSLi4vMRxR3kFoxc9JhmiSnaPeE9OBc8AyVbNWVsbSur4u7N7sGxVUOMqht4-7oAfqqqh92fPXhgDCBBIhmfverntkGjZ7Nvio-rdwOdq1e/s1600/lonely_1.jpg
e.http://alfiyandi.files.wordpress.com/2010/02/berdoa111.jpg

Kamis, 21 Juni 2012

Pengenalan Teknologi Digital Dan Manfaatnya



               
                Teknologi digital dapat dikatakan sebagai teknologi yang berbasis digital. Teknologi digital, khususnya dalam hal ini representasi digital telah cukup banyak mendominasi teknologi secara keseluruhan dibandingkan representasi analog. Meskipun demikian, masih tetap ada tempat bagi representasi analog dalam dunia teknologi saat ini. Membicarakan teknologi digital, tentu tak lepas dari perkembangan teknologi dalam bidang elektronika yang sangat pesat. Hal ini bermula dari penggunaan komponen tabung hampa, berlanjut kepada komponen diskrit ( semisal dioda dan transistor ), dan kini telah menggunakan sistem digital dalam peralatan berbasis digital atau peralatan digital sebagai media penyajian data ataupun informasi. Penyajian informasi dalam peralatan digital yang ditampilkan merupakan susunan angka-angka yang dinyatakan dalam bentuk digital ( berupa hasil dari satu atau beberapa  rangkaian logika ).
                Representasi analog dan representasi digital ialah bagian representasi numerik, yang merupakan representasi yang senantiasa berhubungan dengan kuantitas. Representasi numerik atau kuantitas selalu diterapkan di hampir semua bidang, baik berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, dunia bisnis, teknologi, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dalam representasi numerik, ada yang bersifat kontinue dan diskrit. Representasi numerik yang bersifat kontinue memiliki karakter khas berupa deretan nilai yang tidak terputus dengan tidak ada perubahan sesaat atau dapat dikatakan berupa hubungan yang mulus dan representasi ini biasa diterapkan pada representasi analog. Sedangkan representasi numerik yang bersifat diskrit memiliki karakter khas berupa sebuah deretan nilai yang tidak kontinue atau dapat dikatakan berupa pemisahan ke dalam segmen atau bagian yang berbeda dan representasi ini biasa diterapkan pada representasi digital.
                Pada representasi analog, suatu kuantitas biasa diwakili oleh gerakan meter kontinuitas yang proposional, yang sebanding dengan nilai kuantitas tersebut dan sebagai cara untuk merepresentasikan kuantitas fisik, seperti kenaikan dan penurunan suhu pada thermometer analog, gerakan jarum penunjuk kecepatan pada spidometer, dan gerakan jarum penunjuk tegangan dan arus pada voltmeter dan amperemeter. Sedangkan pada representasi digital, suatu kuantitas biasa diwakili secara tidak proposional dan dapat diwakili oleh lambang yang disebut digit sebagai suatu cara untuk merepresentasikan kuantitas fisik dengan deretan bilangan biner dan penunjukan digital hanya dapat memiliki nilai diskrit tertentu, seperti jam digital yang menampilkan waktu dalam format digital, thermometer digital yang menampilkan suhu dalam format digital, dan voltmeter dan amperemeter yang menunjukan nilai besaran tegangan dan arus dalam format digital.
                Representasi numerik, khususnya representasi digital, merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi digital yang sedemikian pesat dan hal ini tak lepas dari suatu sistem yang dinamakan sistem digital. Tanpa adanya sistem digital, teknologi digital tidak dapat berkembang seperti ini sehingga sistem digital memiliki pengaruh yang besar dalam berkembangnya teknologi digital itu sendiri. Sistem digital dapat diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit-digit atau angka-angka, semisal bilangan integer atau pecahan. Sistem digital pun memiliki pengertian lain yang serupa, yaitu suatu sistem elektronika yang setiap rangkaian penyusunnya melakukan pengolahan sinyal diskrit, sistem ini terdiri dari beberapa rangkaian digital/logika, komponen elektronika, dan elemen gerbang logika untuk suatu tujuan pengalihan tenaga/energi.
                Sistem digital sebagai bagian dalam perkembangan teknologi digital, memiliki bagian yang tidak kalah penting dan bagian itu ialah rangkaian elektronika. Rangkaian elektronika dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan dari berbagai komponen baik pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal dan berdasarkan sifatnya sinyal diolah, ada 2 jenis rangkaian elektronika, yaitu :
a)      Rangkaian analog : rangkaian elektronika yang mengolah sinyal listrik kontinu
b)      Rangkaian digital : rangkaian elektronika yang mengolah sinyal listrik diskrit
Untuk sistem digital, rangkaian digital yang diterapkan dan digunakan pada sistem. Rangkaian digital ialah suatu kesatuan dari berbagai komponen elektronika yang bersifat pasif ataupun aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal digital. Rangkaian digital dapat dikatakan sebagai rangkaian logika karena berbagai komponen elektronika yang bersifat pasif ataupun aktif tersebut membentuk elemen logika dan bentuk elemen logika terkecil ialah gerbang logika. Gerbang logika memiliki pengertian, yaitu suatu kesatuan komponen elektronika yang bersifat pasif dan aktif yang dapat melakukan operasi AND, OR, NOT.
                Sebenarnya, selain adanya sistem digital, ada pula sistem analog, namun teknologi digital masa kini condong lebih memilih menggunakan sistem digital di hampir semua aspek teknologinya dibandingkan dengan sistem analog. Alasan yang melatarbelakangi, yaitu :
a)      Sistem digital secara umum lebih mudah dirancang.
b)      Proses menyimpan informasi lebih mudah.
c)       Menghasilkan ketelitian lebih besar.
d)      Operasi dapat diprogram.
e)      Untai digital lebih kebal terhadap derau ( noise ).
f)       Lebih banyak untai digital dapat dikemas dalam keping IC.
Alasan di atas tersebut pula yang menyebabkan teknologi digital dapat berkembang dengan pesat. Adapun alasan lain yang serupa dengan alasan di atas yang menyebabkan teknologi digital begitu berkembang ( karena menerapkan sistem digital ), yaitu :
a)      Memiliki kemampuan pemrograman yang lebih mudah.
b)      Memiliki kecepatan berupa debug IC complete complex digital yang dapat memproduksi sebuah keluaran/output lebih kecil dari 2 nano detik ( satu nano detik sebanding dengan satu per satu miliar detik ).
c)       Memiliki sifat ekonomis bila dilihat dari aspek biaya pembuatan IC. Biaya pembuatan IC akan menjadi lebih rendah akibat pengulangan dan produksi massal dari pengintegrasian jutaan elemen logika digital pada sebuah chip miniature tunggal.
d)      Memiliki kemampuan mereproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
e)      Memiliki reliabilitas yang lebih baik dengan derau ( noise ) yang lebih rendah akibat dari immunitas yang lebih baik.
f)       Mudah didesain dengan tidak memerlukan kemampuan matematika khusus untuk memvisualisasikan sifat-sifat rangkaian digital sederhana.
g)      Memiliki fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik.
Bentuk gelombang sinyal yang dihasilkan oleh suatu sistem digital yang berasal rangkaian digital yang diterapkan pada sistem berupa bentuk gelombang sinyal digital. Sistem digital sendiri hanya dapat mengenal dua kuantitas untuk mewakili dua kondisi yang ada dan dua kuantitas tersebut disebut dengan logika. Pada logika 1 mewakili kondisi hidup dan logika 0 mewakili kondisi mati sehingga bentuk gelombang ( sinyal digital ) pada sistem digital hanya mengenal dua arah, yaitu logika 1 dan logika 0.
                Salah satu bentuk nyata sederhana dari teknologi digital, yakni papan display billboard yang menampilkan tulisan bahkan gambar yang bergerak sebagai pengumuman, iklan, bahkan ucapan selamat datang atau selamat jalan yang sering terpampang di tepi jalan raya. Selain, papan display billboard, penerapan teknologi digital dimanfaatkan oleh kamera digital, lalu jam digital, telepon genggam, komputer, laptop, papan pengumuman bergerak LED, dan alat-alat yang biasa kita temui sehari-hari.
      
         
Sumber :
a)      Digital Principles And Aplications, Leach-Malvino,McGraw-Hill.
b)      Sistem Digital Konsep Dan Aplikasi, Feddy Kurniawan, ST.
c)       Elektronika Digital Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Sumarna, Graha Ilmu.
http://w24.indonetwork.co.id/pdimage/54/882854_products.gif
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRgCkdWgCwhxbQ2Mz6eWzKVXoPusGaK_R31j-9ftmY_UWFNrI9hgOvZhg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3F8uJs5LhL-M_v4XsZesKcNRFuAEBlvJrI0tXymuilxCuqXIkYaG2Enav4G3kJjKQ4RG-UoNfjZxQ1nMilomW3-1eyazKJf-gqOtL-wsKOl1sgz9EQ1FAXBA4QQLNUerfPaF0eAN4kjzz/s1600/peran_ericsson.png



http://www.beritateknologi.com/wp-content/uploads/2009/01/it7150-photo-frame.jpg

Pengenalan Berbagai Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh



Mineral dikenal sebagai salah satu zat makanan utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Mineral yang dikonsumsi oleh manusia bukanlah mineral yang berada bebas di alam berupa barang tambang seperti nikel dan kobal. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan aman untuk dikonsumsi ialah mineral berupa nutrient anorganik yang biasanya berbentuk garam yang larut dalam makanan dan air saat masuk ke dalam tubuh. Berdasarkan sifat jenis kebutuhannya bagi tubuh, mineral terbagi menjadi dua, yaitu :
1)                  Esensial : mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sebesar 100 mg atau lebih per harinya. Mineral jenis ini terdiri atas  Na ( Natrium ), Cl ( Klorida ), K ( Kalium ), Ca ( Kalsium ),  P ( Fosfor ), Mg ( Magnesium ), dan S ( Sulfur ).
2)                  Trace element : mineral yang dibutukan tubuh dalam jumlah sebesar kurang dari 100 mg per harinya. Mineral jenis ini terdiri atas Fe ( Besi ), Cu ( Tembaga ), F ( Fluor ), dan Se ( Selenium ).
Senyawa anorganik ini memiliki manfaat yang cukup banyak, diantaranya, yaitu :
1)                  Sebagai kofaktor berbagai enzim.
2)                  Untuk kontraksi otot.
3)                  Sebagai neurotransmitter.
4)                  Untuk menjaga tekanan osmotik cairan ekstraseluler.
5)                  Sebagai zat pembangun dan pengatur.
Di bawah ini uraian singkat mengenai beberapa mineral dengan masing-masing fungsi dan sumber mineral tersebut.
1)       Kalsium ( Ca )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai komponen tulang dan gigi, untuk proses pembekuan darah, untuk kontraksi otot, dan sebagai neurotransmitter. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa ikan, polong-polongan, susu, dan keju.
2)      Fosfor ( P )         
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai komponen tulang, komponen ATP, DNA, RNA, dan fosfolipid ( membrane sel ). Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa sereal, daging, dan  susu.
3)      Sulfur ( S)           
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai komponen pada beberapa protein dan vitamin. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa ikan, kacang-kacangan, dan daging yang termasuk ke dalam makanan memiliki protein yang tinggi.
4)      Kalium ( K )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi berupa ion positif dalam sel dan berguna untuk kontraksi otot. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan yang terdapat dalam beberapa makanan.
5)      Natrium ( Na )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai komponen cairan ekstraseluler, untuk menjaga tekanan osmosis, untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, untuk mempengaruhi kontraksi otot dan impuls saraf. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa garam dapur.
6)      Klor ( Cl )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi penting untuk keseimbangan asam-basa. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa garam dapur.
7)      Magnesium ( Mg )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi penting yang dibutuhkan otot dan fungsi saraf. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa kacang-kacangan dan sayur-sayuran.
8)      Tembaga ( Cu )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi yang dibutuhkan untuk sintesis pigmen melanin, untuk sintesis hemoglobin, dan sebagai komponen enzim. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa hati, telur, ikan, dan kacang.
9)      Iodin ( I)
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai komponen hormone tiroid yang berguna untuk meningkatkan laju metabolisme dan defisiensi konsumsi Iodin dapat menyebabkan penyakit gondok. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa ikan laut, minyak ikan, garam beriodium, sayuran yang berwarna hijau, dan kentang.
10)   Mangan ( Mn )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi yang dibutuhkan untuk aktivitas arginase ( enzim yang berguna dalam pembentukan urea ) dan sebagai aktivator banyak enzim. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa sereal, sayuran hijau, dan kuning telur.
11)   Besi ( Fe )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi penting untuk enzim respirasi ( sitokom ), enzim yang berguna untuk transpor oksigen, sebagai komponen hemoglobin, mioglobin dan defisiensi konsumsi zat besi dapat menyebabkan anemia. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa kuning telur, kacang-kacangan, dan daging yang terutama pada hati.
12)   Fluor ( F )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai komponen tulang dan gigi, untuk mencegah kebusukan dan kelebihan dalam mengonsumsi Fluor dapat menyebabkan gigi berbintik-bintik. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa teh, air minum, dan makanan laut.
13)   Zinc ( Zn )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sebagai kofaktor bagi lebih dari 70 enzim, dan untuk membantu mengatur sintesis protein. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa ikan laut, yogurt, susu, dan daging.
14)   Selenium ( Se )
Mineral ini memiliki manfaat dengan fungsi sebagai antioksidan. Nutrient anorganik ini memiliki sumber dari asupan berupa hati, telur, daging, dan ikan laut.
Demikian uraian beberapa mineral yang berperan bagi tubuh. Semoga dengan mengenal beberapa mineral di atas, kita dapat lebih mengenal mineral-mineral apa saja yang dibutuhkan tubuh dan mengetahui makanan apa saja yang mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh.

Sumber :
Santoso, Begot.2007.Biologi Untuk SMA.Jakarta:Interplus.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiltlZyZqQsWA4RZwIOJH3jH53jEnl_Hx_3cTa0bVFy2HP1zzOp-6QilqeKawCh4ABPO4IXBBQ1XYM5twCQ947xVZWGVLPhZypQroA7tWZCflE9coF1hWjmxdAE7qH62Pq9_YqKNvxBmi3p/s400/bhn+ogf.JPG
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS53v4oHFH0WNyXC9707YqXApusNCdetAirxjLtflSZcXWYuap1&t=1



http://caramengurangiberatbadan.com/wp-content/uploads/2012/04/4SEHAT-5-SEMPURNA2.jpg

Beberapa Jenis Vitamin Yang Bermanfaat Bagi Tubuh Dalam Kesehatan




                Vitamin merupakan substansi berupa senyawa organik yang berperan penting bagi tubuh karena ia dibutuhkan dalam diet dengan jumlah yang relatif kecil, namun sangat penting bagi reaksi biokimia dalam tubuh. Vitamin yang dikonsumsi oleh tubuh dapat berdampak tidak baik bila dikonsumsi secara tidak tepat, baik berlebihan maupun kekurangan dan dampak yang tidak baik tersebut dinamakan kelainan. Kelainan yang berhubungan dengan vitamin ada dua macam, yaitu :
a)      Avitaminosis : Kekurangan suatu jenis vitamin.
b)      Hipervitaminosis : Kelebihan suatu jenis vitamin.
Vitamin itu sendiri terbagi  ke dalam dua kelompok, yaitu :
a)      Vitamin yang larut dalam lemak, misalnya vitamin A,D,E, dan K.
b)      Vitamin yang larut dalam air, misalnya vitamin B dan C.
Di bawah ini uraian singkat mengenai beberapa jenis vitamin berdasarkan larutnya vitamin dalam lemak dan air.
A.      Larut Dalam Lemak

1.       Vitamin A ( Retinol )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 5000 IU. Vitamin ini berperan untuk mata normal, pertumbuhan dan differensiasi sel. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa  retardasi ( gangguan ) pertumbuhan, buta senja, kerusakan kornea, terhambat pertumbuhan, dan pembentukan email gigi terhambat. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa hati, susu, dan sayuran seperti brokoli dan wortel.
2.       Vitamin D ( Kalsiferol )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 400 IU. Vitamin ini berperan untuk memacu penyerapan kalsium dari saluran pencernaan, penting untuk pertumbuhan normal dan pemeliharaan tulang. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa kelainan bentuk tulang, riketsia pada anak-anak dan osteomalasi pada orang dewasa. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa minyak ikan, kuning telur, susu, dan margarin.
3.       Vitamin E ( Tokoferol )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 30 IU. Vitamin ini berperan untuk antioksidan, melindungi asam lemak dan membran sel. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa peningkatan katabolisme asam lemak tak jenuh. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa minyak sereal, kacang tanah, dan sayuran hijau.
4.       Vitamin K
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 1 mg. Vitamin ini berperan untuk pembekuan darah. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa lambatnya proses pembekuan darah. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa sayuran dan kacang-kacangan.
B.      Larut Dalam Air

1.       Vitamin C ( Asam Askorbat )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 60 mg. Vitamin ini berperan untuk pembentukan serabut kolagen, pembentukan matriks tulang dan dentin gigi serta metabolisme asam amino. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa luka pada kulit, pendarahan gusi dan karies gigi. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa sayuran berwarna hijau, jeruk, susu, daging, dan telur.
2.       Vitamin B Kompleks

a)      Vitamin B1 ( Tiamin )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 1,5 mg. Vitamin ini berperan sebagai koenzim bagi banyak enzim dan berfungsi untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa gangguan metabolisme karbohidrat, melemahnya kontraksi otot, dan kerja saraf. Vitamin jenis ini bersumber diantaranya dari hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, wortel, ragi, dan kulit ari gandum atau jagung.
b)      Vitamin B2 ( Riboflavin )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 1,7 mg. Vitamin ini berperan untuk membentuk koenzim ( misalnya FAD ) yang penting bagi respirasi seluler. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa cheilosis ( luka di kulit ) di sudut mulut, kornea menjadi merah, katarak, dan pertumbuhan terganggu. Vitamin jenis ini bersumber diantaranya dari jantung, ginjal, hati, ragi dan telur.
c)       Niasin ( Asam Nikotin )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 20 mg. Vitamin ini berperan sebagai komponen penting koenzim ( NAD⁺ dan NADP ), penting untuk respirasi sel. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa pellagra ( dermatitis, diare, simptom mental, dan lemah otot ). Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa hati, ikan tuna, ragi, kacang tanah, susu, dan telur.
d)      Vitamin B6 ( Piridoksin )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 2 mg. Vitamin ini berperan untuk pertumbuhan anak dan pembentukan sel darah merah. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa dermatitis, anemia, dan gangguan saluran pencernaan. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa gandum, ragi, jagung, hati dan ikan.
e)      Asam Pantotenat
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 10 mg. Vitamin ini berperan sebagai penyusun koenzim A yang penting untuk metabolisme. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa dermatitis ( luka pada kulit ) dan enteritis ( luka pada usus ). Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa hati, telur dan ragi.
f)       Asam Folat
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 0,4 mg. Vitamin ini berperan sebagai koenzim yang penting untuk reaksi pembentukan asam nukleat dan pematangan sel darah merah. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa anemia, cacat lahir, dan penyakit kardiovaskuler. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa sayuran-sayuran hijau.
g)       Vitamin H ( Biotin )
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 0,3 mg. Vitamin ini berperan sebagai penyusun koenzim yang penting untuk metabolisme. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa dermatitis dan enteritis. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa tomat, kuning telur, ginjal, kentang, beberapa sayuran, dan buah.
h)      Vitamin B12
Dosis pemakaian yang dianjurkan sebesar 6 mg. Vitamin ini berperan sebagai penyusun koenzim yang penting untuk metabolisme. Ia memiliki pengaruh defisiensi bila kekurangan vitamin jenis ini, diantaranya berupa anemia. Vitamin jenis ini bersumber dari asupan, diantaranya berupa hati, daging, telur dan susu.
                Demikian uraian beberapa jenis vitamin yang berperan bagi tubuh. Semoga dengan mengenal beberapa jenis vitamin di atas, kita dapat mewujudkan kehidupan sehat yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup dalam kehidupan sehari-hari.  Amiiin ..

Sumber :
Santoso, Begot.2007.Biologi Untuk SMA.Jakarta:Interplus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy9E01mvQH_8coMKmpcnnWHTX8DqTZUI8-8m2DnHKgETzNewxIykEESB0c-XdAxRDz63XRbWZFVI35WeWbU1um11Tz9VJYhJuRFOtxMlIeCuVnelSbaqibl75Yz_Q5crmAsjZZuQEiFx2_/s1600/jpg.jpg
http://purwatiwidiastuti.files.wordpress.com/2012/05/vitamin-c1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUNVXP_kdsFcClUq21iO832bLfdaJ_Q8xDQtG1iSm8Vikr-hSxH_CkpaZUhY1WdoPAcgvy-Dgu7nTunLPqohV1Xn1wE7GKwJZNkYf1JqB3dK5RTiQE3gNeg4SATNGIJLQl2Q3TGUJKpVWg/s1600/vitamin+E.jpg
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQFKSCW5B_Us6ofJRQmdHQUetYWhq9mZswHxrwqKnQRu1eBB78s&t=1





http://wiliwulan28.files.wordpress.com/2011/03/pengaruh-kekurangan-vitamin-dan-mineral-terhadap-kesehatan.jpg