Cari Blog Ini

Selasa, 05 Oktober 2010

ISD Sebagai Salah Satu MKDU

 
Perguruan Tinggi merupakan fase akhir dari hirarki tingkatan pendidikan dan permulaan dari fase meleburnya individu dalam ranah yang lebih luas, yakni masyarakat dan lingkungan. Dalam hal ini, seorang siswa berjalan dan melangkah menjadi individu yang lebih dari sekedar ‘siswa’ dengan sebuah makna kata yang lebih luas, mahasiswa. Perguruan Tinggi sebagai sebuah institusi satuan pendidikan akhir mempunyai peranan tanggung jawab sebagai pembentuk pribadi individu yang telah bergabung dengan adanya penerapan pendidikan umum.
     Pendidikan umum merupakan seperangkat kemampuan dalam bentuk sekumpulan mata kuliah yang bertujuan untuk menghasilkan individu yang berkualitas baik dari segi agama, moral, etika, dan norma yang berlaku di dalam masyarakat dan berbangsa bernegara. Dengan diberikannya pendidikan umum  tersebut diharapkan setiap individu dapat senantiasa berpedoman untuk bertindak sebagai warga negara terpelajar yang baik.
Selaku Perguruan Tinggi tentunya memberikan satuan pendidikan tinggi yang diharapkan mampu meluluskan individu yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
a.      Kemampuan akademik, yaitu kemampuan yang bersifat akademis yang diperoleh mahasiswa sebagai dasar dalam mempelajari dan memperoleh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan.
b.      Kemampuan profesi, yaitu kemampuan yang diterima oleh setiap mahasiswa melalui mata kuliah keahlian dalam penekunan bidang yang diambil dan yang akan diimplementasikan dalam profesi yang akan dipilih dan dijalani.
c.       Kemampuan pribadi, yaitu kemampuan yang diterima oleh mahasiswa melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang diharapkan membentuk pribadi individu yang unggul  tak hanya secara akademis, namun juga nonakademis.
Mata Kuliah Dasar Umum sebagai salah satu mata kuliah yang diperlukan dalam perkuliahan Pendidikan Tinggi mempunyai salah satu mata kuliah yang berperan penting, yaitu Ilmu Sosial Dasar  (ISD). Mata kuliah ini diberikan dalam rangka pencapaian untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan agar daya tangkap, pandangan, dan penalaran mahasiswa dalam mengkaji dan menghadapi baik gejala-gejala sosial maupun lingkungan sosial menjadi lebih peka.
           ISD sendiri secara garis besar mempunyai pengertian sebagai sebuah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial yang dikhususkan dalam ruang lingkup masyarakat Indonesia berdasar pada ilmu-ilmu sosial lain seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. ISD bukan merupakan sebuah perpaduan berbagai ilmu sosial karena setiap ilmu mempunyai obyek dan metode ilmiahnya masing-masing dan bukan pula sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri karena tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri serta ia juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu.
ISD sebagai salah satu mata kuliah dasar  umum mempunyai beberapa tujuan yang mendasar, yaitu
a.     memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat,
b.     peka terhadap masalah sosial dan tanggap umtuk ikut serta dalam usaha penanggulangannya,
c.      menyadari sepenuhnya bahwa dalam setiap masalah sosial yang timbul dalam  masyarakat bersifat kompleks dan hanya dapat diselesaikan secara kritis-interdisipliner,
d.     memahami dan berkomunikasi dengan berbagai ahli bidang disiplin ilmu dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Disiplin ilmu yang telah ada saat ini telah mengalami perkembangan yang maju dan pesat. Berdasarkan berbagai disiplin ilmu yang telah ada hingga saat ini, filsafat merupakan induk dari berbagai ilmu pengetahuan. Lalu, berbagai ilmu pengetahuan tersebut dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu
a.     ilmu alamiah (natural sciences), meliputi : fisika, kimia, biologi, dll;
b.     ilmu sosial (social sciences), meliputi : sosiologi, ekonomi, politik, dll;
c.      ilmu budaya (humanities), meliputi : agama, kesenian, bahasa, dll.
Dalam ilmu sosial tentunya ada pembahasan tentang masalah sosial. Masalah sosial merupakan masalah yang timbul akibat adanya penyimpangan sosial di dalam masyarakat yang biasanya terlibat dan saling berkaitan antara berbagai kenyataan sosial. Masalah sosial sendiri dapat dijabarkan ke dalam delapan bahasan, yaitu
a.     masalah kependudukan yang berhubungan dengan perkembangan kebudayaan masyarakat,
b.     masalah individu, keluarga, dan masyarakat,
c.      masalah pemuda dan sosialisasi,
d.     masalah hubungan antar warga negara dan negara,
e.      masalah hubungan pelapisan sosial dan kesamaan derajat,
f.      masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan,
g.      masalah pertentangan sosial dan integrasi,
h.     pemanfaatan ilmu dan teknologi  bagi kemakmuran dan kesjahteraan masyarakat.

Studi kasus :

Masalah sosial seringkali terjadi di sekitar kita dan salah satu contoh yang menarik,yaitu yang berkaitan dengan masalah pemuda dan sosialisasi. Misal, para pemuda yang berkelahi dalam jumlah yang banyak sering kita temui dan lihat, terutama pada saat siaran berita di berbagai stasiun televisi. Mereka terlihat sangat tidak terkendali dan menganggap bahwa perkelahian yang disebut tawuran adalah hal yang biasa bahkan ada yang menjadikan ajang perkelahian tawuran ini sebagai suatu ‘budaya dan tradisi’ di kalangan mereka sendiri. Pihak aparat keamanan yang berwenang pun seringkali kewalahan dalam menangani mereka dan tak sedikit masyarakat sekitar yang dirugikan akibat ulah para pemuda ini. Melihat masalah sosial ini, saya menyarankan agar para orang tua membekali anak-anak mereka dengan pemahaman akan pentingnya bertoleransi dan menjaga kerukunan serta keharmonisan antara sesama. Tak pula sikap saling menghargai dan menghormati perlu dtanamkan dengan baik terutama bagi para anak yang masih dini tuk mengenal kekerasan. Penyuluhan demi penyuluhan pun hendaknya diberikan oleh berbagai pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat agar masalah sosial ini dapat ditekan sekecil mungkin, khususnya bagi para pemuda yang sudah dapat dianggap dewasa. Maka, peran masyarakat pun berpengaruh besar dalam masalah sosial yang terjadi di antara mereka sendiri, apakah yang diinginkan berupa keadaan kondusif ataukah justru kekacauan ? Hanya Tuhan dan mereka yang tahu.

Sumber :
1.   Harwantiyoko dan F. Katuuk, Neltje .1997.MKUD ISD.Depok:Universitas Gunadarma.
2.   www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar