
Representasi
analog dan representasi digital ialah bagian representasi numerik, yang
merupakan representasi yang senantiasa berhubungan dengan kuantitas.
Representasi numerik atau kuantitas selalu diterapkan di hampir semua bidang,
baik berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, dunia bisnis, teknologi,
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dalam representasi numerik, ada yang
bersifat kontinue dan diskrit. Representasi numerik yang bersifat kontinue memiliki
karakter khas berupa deretan nilai yang tidak terputus dengan tidak ada
perubahan sesaat atau dapat dikatakan berupa hubungan yang mulus dan
representasi ini biasa diterapkan pada representasi analog. Sedangkan representasi
numerik yang bersifat diskrit memiliki karakter khas berupa sebuah deretan
nilai yang tidak kontinue atau dapat dikatakan berupa pemisahan ke dalam segmen
atau bagian yang berbeda dan representasi ini biasa diterapkan pada
representasi digital.
Pada
representasi analog, suatu kuantitas biasa diwakili oleh gerakan meter
kontinuitas yang proposional, yang sebanding dengan nilai kuantitas tersebut
dan sebagai cara untuk merepresentasikan kuantitas fisik, seperti kenaikan dan
penurunan suhu pada thermometer analog, gerakan jarum penunjuk kecepatan pada
spidometer, dan gerakan jarum penunjuk tegangan dan arus pada voltmeter dan amperemeter.
Sedangkan pada representasi digital, suatu kuantitas biasa diwakili secara
tidak proposional dan dapat diwakili oleh lambang yang disebut digit sebagai
suatu cara untuk merepresentasikan kuantitas fisik dengan deretan bilangan
biner dan penunjukan digital hanya dapat memiliki nilai diskrit tertentu,
seperti jam digital yang menampilkan waktu dalam format digital, thermometer
digital yang menampilkan suhu dalam format digital, dan voltmeter dan
amperemeter yang menunjukan nilai besaran tegangan dan arus dalam format
digital.

Sistem
digital sebagai bagian dalam perkembangan teknologi digital, memiliki bagian
yang tidak kalah penting dan bagian itu ialah rangkaian elektronika. Rangkaian
elektronika dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan dari berbagai komponen baik
pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal dan
berdasarkan sifatnya sinyal diolah, ada 2 jenis rangkaian elektronika, yaitu :
a) Rangkaian
analog : rangkaian elektronika yang mengolah sinyal listrik kontinu
b) Rangkaian
digital : rangkaian elektronika yang mengolah sinyal listrik diskrit
Untuk sistem digital, rangkaian
digital yang diterapkan dan digunakan pada sistem. Rangkaian digital ialah
suatu kesatuan dari berbagai komponen elektronika yang bersifat pasif ataupun
aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal digital. Rangkaian digital dapat
dikatakan sebagai rangkaian logika karena berbagai komponen elektronika yang
bersifat pasif ataupun aktif tersebut membentuk elemen logika dan bentuk elemen
logika terkecil ialah gerbang logika. Gerbang logika memiliki pengertian, yaitu
suatu kesatuan komponen elektronika yang bersifat pasif dan aktif yang dapat
melakukan operasi AND, OR, NOT.
Sebenarnya,
selain adanya sistem digital, ada pula sistem analog, namun teknologi digital
masa kini condong lebih memilih menggunakan sistem digital di hampir semua
aspek teknologinya dibandingkan dengan sistem analog. Alasan yang
melatarbelakangi, yaitu :
a) Sistem
digital secara umum lebih mudah dirancang.
b) Proses
menyimpan informasi lebih mudah.
c) Menghasilkan
ketelitian lebih besar.
d) Operasi
dapat diprogram.
e) Untai
digital lebih kebal terhadap derau ( noise ).
f) Lebih
banyak untai digital dapat dikemas dalam keping IC.
Alasan di atas tersebut pula yang
menyebabkan teknologi digital dapat berkembang dengan pesat. Adapun alasan lain
yang serupa dengan alasan di atas yang menyebabkan teknologi digital begitu
berkembang ( karena menerapkan sistem digital ), yaitu :
a) Memiliki
kemampuan pemrograman yang lebih mudah.
b) Memiliki
kecepatan berupa debug IC complete complex digital yang dapat memproduksi
sebuah keluaran/output lebih kecil dari 2 nano detik ( satu nano detik
sebanding dengan satu per satu miliar detik ).
c) Memiliki
sifat ekonomis bila dilihat dari aspek biaya pembuatan IC. Biaya pembuatan IC
akan menjadi lebih rendah akibat pengulangan dan produksi massal dari pengintegrasian
jutaan elemen logika digital pada sebuah chip miniature tunggal.
d) Memiliki
kemampuan mereproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
e) Memiliki
reliabilitas yang lebih baik dengan derau ( noise ) yang lebih rendah akibat
dari immunitas yang lebih baik.
f) Mudah
didesain dengan tidak memerlukan kemampuan matematika khusus untuk
memvisualisasikan sifat-sifat rangkaian digital sederhana.
g) Memiliki
fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik.
Bentuk gelombang sinyal yang
dihasilkan oleh suatu sistem digital yang berasal rangkaian digital yang
diterapkan pada sistem berupa bentuk gelombang sinyal digital. Sistem digital
sendiri hanya dapat mengenal dua kuantitas untuk mewakili dua kondisi yang ada
dan dua kuantitas tersebut disebut dengan logika. Pada logika 1 mewakili
kondisi hidup dan logika 0 mewakili kondisi mati sehingga bentuk gelombang (
sinyal digital ) pada sistem digital hanya mengenal dua arah, yaitu logika 1
dan logika 0.

Sumber :
a) Digital
Principles And Aplications, Leach-Malvino,McGraw-Hill.
b) Sistem
Digital Konsep Dan Aplikasi, Feddy Kurniawan, ST.
c) Elektronika
Digital Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Sumarna, Graha Ilmu.
http://w24.indonetwork.co.id/pdimage/54/882854_products.gif
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRgCkdWgCwhxbQ2Mz6eWzKVXoPusGaK_R31j-9ftmY_UWFNrI9hgOvZhg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3F8uJs5LhL-M_v4XsZesKcNRFuAEBlvJrI0tXymuilxCuqXIkYaG2Enav4G3kJjKQ4RG-UoNfjZxQ1nMilomW3-1eyazKJf-gqOtL-wsKOl1sgz9EQ1FAXBA4QQLNUerfPaF0eAN4kjzz/s1600/peran_ericsson.png
http://www.beritateknologi.com/wp-content/uploads/2009/01/it7150-photo-frame.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar